Foto : KPU Sumut menggelar Debat Publik Pilkada 2024, antara Paslon Nomor Urut 1, Bobby Nasution - Surya dan Paslon Nomor Urut 2, Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala, di Hotel Grand Mercure, Medan.
Medan || Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, menggelar acara Debat Publik Perdana, antara Paslon 1, Bobby Nasution-Surya dan Paslon 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri, dalam beradu argumentasi kecerdasan dan simpati warga Sumatera Utara, untuk didukung dan dipilih di Pilkada 27 November 2024 mendatang. Kemudian, Siapakah yang akan menjadi Pemenangnya (?).
Dalam debat publik pilgubsu 2024 itu, ada hal yang menarik untuk dikupas, menurut kacamata Pengamat Politik dan Hukum Sumatera Utara, Mazwindra, S.H.
Mazwindra mengatakan walau diawal sudah dirasa ketegangan dan sedikit memanas, namun dicairkan oleh argumentasi paslon 1, Bobi Nasution, yang ingin bertanya, namun sebelum bertanya, terlebih dahulu mengapresiasi kinerja paslon 2, Edy Rahmayadi yang telah mendapatkan penghargaan 5 besar untuk keterbukaan informasi publik (KIP) se Indonesia.
"Salut! baru di Sumut ini, ada paslon memuji kinerja paslon lawan, dengan mengapresiasi pekerjaaanya, terkait keterbukaan informasi publik. Ini termasuk langka! Bukan main hebatnya, Sumut ini," ungkap Mazwindra, S.H., kepada wartawan, Selasa (5/11/24).
Dan diperjelas lagi oleh paslon 1, Bobi Nasution tentang Sumut mendapat penghargaan peringkat 5 besar atas keterbukaan informasi publik se Indonesia, dan penghargaan itu bukan Bobi saja yang menerima, pasangan calonnya, H Surya, juga ikut mendapat penghargaan.
"Dasyat sekali! Debat publik di Sumut ini, ada pengakuan yang jujur dan berani dari salah satu paslon ke lawan debatnya. Pengakuan ini dianggap positif dan mencairkan suhu yang sudah memanas," imbuhnya.
Debat terbuka pilgubsu 2024 ini memang sempat memanas karena saling adu yel yel serta menyoraki apa yang dianggap gagal dalam kinerja selama memimpin di wilayahnya masing masing.
"Manuver gagasan dan capaian kinerja selama sebagai gubernur, bupati dan walikota pun diekspose, walau ada kinerja yang tidak dapat diperjelas di argumentasi, mungkin karena keterbatasan waktu, di debat kedua nanti kita melihat argumentasi kejelasn kinerja dari paslon masing-masing itu," pungkasnya.
Dan, lanjutnya, di segmen tanya jawab ini, paslon 1, Bobi Nasution diberi kesempatan untuk bertanya ke lawan debatnya. Nah inilah yang mencair itu, dari yang tadinya suhu sudah memanas, tiba tiba mencair.
"Pak Edy, saya akui saya mengapresiasi kinerja Bapak mendapat penghargaan peringkat ke 5 besar, keterbukaan informasi publik, saya dan Pak Surya pun telah menerima penghargaan itu, dan kami berjanji akan mencapainya sampai peringkat ke 3 besar, jika kami duduk," ujar perkataan paslon 1, Bobi Nasution ke paslon 2, Edy Rahmayadi, di debat kemarin.
Kemudian paslon 2, Edy Rahmayadi, selanjutnya membalas dengan berkata, "Kami akan membawa Sumut, bukan lagi ke peringkat ke 5, 3 atau 2, melainkan akan membawa Sumut menjadi yang Terbaik dalam hal Keterbukaan Informasi Publik," balas paslon 2, Edy Rahmayadi ke paslon 1, di debat itu.
Dari serangkaian isi debat yang ditampilkan itu, Pengamat Politik dan Hukum Sumatera Utara, Mazwindra, S.H., menyimpulkan adanya dugaan menskakmat lawan!, dengan mengangkat, sekaligus menjatuhkan, namun ternyata malah kepercik muka sendiri!
"Gaya manuver berdebat paslon nomor 1 itu, sangat mengambil resiko. Dan ternyata resiko itu fatal, karena strategi angkat banting dapat di take over lawan menjadi suatu keberhasilan, karena apresiasi itu adalah, proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, menjiwai serta menghargai yang akan dilakukan oleh manusia pada sebuah karya atau kinerja," terangnya.
Disini, masih urai Mazwindra, didalam debat pertama ini, kedua paslon ingin menjadi yang terbaik, tidak ingin kalah bermanuver. Namun kenyataannya, serangan skakmat, angkat banting, yang dilepas paslon 1, seperti tidak tepat sasaran, malah menjadikan itu penambah skors 1-0 untuk lawan.
"Makanya nanti, untuk debat selanjutnya atau debat yang kedua, kemungkinan besok malam, kalau tidak salah, masing masing paslon harus menjaga serangannya, jangan lagi mengeluarkan jurusan angkat banting, itu berbahaya dan itu dapat memenangkan pihak lawan. Untuk debat kedua ini, sebaiknya paslon no 1, harus bisa bermanuver untuk melewati skors satu kosong, minimal berimbang, agar debat ketiga, sangat seru untuk ditonton karena penentu pemenang debat publik pilkada 2024 diputuskan di debat terakhir, yakni debat ketiga," tandasnya.
Adapun visi misi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2024 nomor 1 dan nomor 2, tidak jauh beda atau tidak ada perbedaan yang signifikan dari masing masing paslon tersebut.
Dimana paslon nomor 1, Bobby-Surya, mengangkat visi misinya, Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Sumatera Utara yang Unggul, Maju dan Berkelanjutan, dengan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Menjaga Stabilitas Makro Ekonomi Daerah, Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan, Mengembangkan dan Menata Infrastruktur yang Berkualitas, Estetik dan Ramah Lingkungan, serta Memperkuat ketahanan sosial, dan budaya untuk membangun masyarakat Sumut yang tangguh.
Sementara paslon 2, Edy-Hasan, mengusung visi misinya ialah, Sumatera Utara yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan, dengan Membangun Sumber Daya manusia (SDM) Berkualitas, Membangun Ekonomi Inklusif dan berkelanjutan, Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Melayani, Meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat dan atau bencana, Meningkatkan Daya Saing dan Pengambilan Peran Strategis Nasional.
Debat Publik ini dihadiri oleh seluruh Komisioner, Sekretaris dan jajaran KPU Sumut, Ketua dan staf Bawaslu Sumut, serta para Undangan.
[jtsi put]
0 comments:
Posting Komentar