Medan || Indonesia sebentar lagi akan memasuki pintu gerbang Pesta Rakyat atau Pesta Demokrasi, Pilgub dan Pilkada serentak tahun 2024, dan sekarang masa kampanye dan debat kandidat mempromosikan pencapaian dan tolak ukur diri atau pasangan calon ke publik untuk diekspos serta mempertegas pencalonan di debat terbuka yang sedang berjalan di semua Kota dan Kabupaten, begitu juga di Provinsi.
Pesta Rakyat ini adalah sebuah pesta demokrasi untuk Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Bupati dan Wakil Bupati. Dan pemilihan terbuka ini untuk umum, untuk seluruh rakyat Indonesia, melalui kotak-kotak TPS yang disediakan disetiap lingkungan masing masing di hari Rabu tanggal 27 November 2024, hari dimana pesta rakyat itu digelar serentak di seluruh Indonesia.
Adapun pesta rakyat ini memunculkan sosok seorang tokoh masyarakat Sumatera Utara, yakni Iskandar Sembiring.
Iskandar Sembiring ini adalah seorang tokoh masyarakat Karo Sumatera Utara, yang akrab dipanggil ISE, dia kemarin adalah bagian dari pencalonan Senator-DPD RI 2024-2029 Dapil Sumatera Utara (namun belum terpilih).
ISE yang aktivitas sehari harinya disibukkan sebagai Aktivis CSR/Pemberdayan Masyarakat dan sebagainya, speak up dan juga menegaskan, bahwa Pilgub/Pilkada Sumatera Utara yang dilaksanakan 27 November 2024 mendatang diharapkan sebagai pemilu yang berkualitas/berintegritas yang diselenggarakan oleh KPU dan diawasi oleh Bawaslu, yang harus belajar dari Pilpres, Legislative dan Utusan Daerah (DPD) yang lalu.
"Hiruk pikuk terkait dengan data peroleh suara berdasarkan Sirekap dan berharap masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta Pilgub/Pilkada menggunakan hak suaranya dalam menentukan pilihannya yang cerdas, tanpa intimidasi, money politic untuk Sumut yang bermartabat dalam berdomokrasi," ungkapnya di Medan, Rabu (30/10/2024).
Lebih lanjut ISE mengatakan, Pengawasan Pilgub/Pilkada merupakan kehendak yang didasari perhatian luhur demi terlaksana Pilgub/Pilkada yang berkualitas dan berintegritas terbaik dari Pilgub/Pilkada yang diselengagrakan secara serentak di 38 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota.
Kontribusi utama pengawasan Pemilu, selain untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan Pilgub/Pilkada yang berkualitas secara teknis, juga merupakan bagian yang penting bagi keberlanjutan Demokratisasi di Indonesia.
"Pengawasan Pemilu merupakan proses sadar, sengaja, dan terencana untuk mewujudkan proses demokratisasi yang hakiki. Pemilu yang dijalankan tanpa mekanisme dan iklim pengawasan yang bebas dan mandiri, mengakibatkan penyelenggaraan pemilu rentan kecurangan. Hal itu membuat Pemilu kehilangan legitimasinya dan pemerintahan yang dihasilkan sesungguhnya tidak memiliki integritas sekaligus akuntabilitas," urai Iskandar Sembiring yang juga sebagai Ketua Relawan ISE-Sumut Bermartabat dan Penasehat Relawan Berhasil.
Sisi lain, ISE mengatakan, Bawaslu yang paling bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan, pencegahan dan penindakan, Bawaslu menjadi kunci atas berlangsungnya tahapan Pemilu yang berintegritas.
"Bawaslu melakukan inovasi untuk menguatkan prosedur dan kualitas demokrasi Indonesia dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam merespon tantangan pemilu serentak dalam mewujudkan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan yang luber, jurdil dan berintegritas dimulai dengan menyusun strategi dan perencanaan pengawasan, pencegahan, dan penindakan yang baik khususnya mencegah politik uang (Money Politics), ASN, Aparatur Pemerintah/TNI/Polri yang tidak netral," imbuhnya.
Tentu, lanjutnya, KPU yang memiliki tugas, agar berlangsungnya Pemilu yang adil dan jujur, supaya nantinya terpilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walilota/Wakil Walikota sesuai aspirasi masyarakat Sumatera Utara yang legitimate.
Ketika dipertanyakan kepada ISE, siapa calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang layak untuk memimpin Provinsi Sumut 2024-2029.
Kemudian dalam pertanyaan itu, ISE terdiam sejenak, lalu mengatakan sambil memaparkan tentang dirinya yang belum pernah betatap muka atau berdialog dengan Bobby Nasution baik sebagai Walikota Medan maupun maju calon Gubernur Sumut.
"Sebenarnya saya berharap jika bertemu atau berdiskusi/berdialog, saya akan mengemukakan gagasan tentang Kota Medan menjadi 100 Kota Terbaik di Dunia, Kota Medan terintegrasi/hinterland dengan kota-kota sekitarnya (Binjai, Berastagi, Delisersang dan kota lainnya), penanganan kemiskinan Kota Medan yang saat ini masih 8,03%, pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan, penanganan banjir dan juga pembangunan perkotaan yang berkelanjutan sesuai Tujuan Pmbangunan Berkelanjutan atau disebut Sustainable Development Goals (SDGs)," paparnya.
Lebih lanjut, ISE mengatakan sebagai Senator DPD RI (yang Belum terpilih), dimana visinya yang pernah disampaikan kepada Edy Rahmayadi, satu minggu sebelum purna bakti sebagai Gubernur Sumatera Utara 2018-2023 di Hotel Santika Medan, "Jangan Sampai Sumatera Utara Gagal Dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau disebut Sustainable Development Goals/SDGs untuk Indonesia 2030".
Kemudian, dengan misi yang tidak hanya persoalan pemekaran provinsi, kabupaten/kota saja perhatian ISE, tetapi juga masalah pertumbuhan ekonomi, perubahan iklim, kemiskinan, ketahanan pangan, tanah ulayat/adat menjadi perhatiannya.
"Dan pengajuan proposal ini diterima dengan baik oleh Bapak Edy Rahmayadi dengan dipertegas oleh kehadiran beliau di Forum Dialog tersebut dan sekaligus menyampaikan kepada peserta Dialog, bahwa, "Pembangunan Sumatera Utara Yang Berkelanjutan", selain peningkatan pelayanan Pendidikan dan Kesehatan di Sumatera Utara, beliau juga mengatakan bahwa, Bawang Putih masih didatangkan dari Riau dan ini juga menjadi agenda yang harus diatasi," tukas Iskandar Sembiring, mengakhiri.
[jtsi bram]
0 comments:
Posting Komentar