Medan || Indonesia kemarin telah melalui tahapan Pesta Rakyat, yakni Pemilu 14 Februari 2024 dalam Memilih Presiden RI, DPD RI dan Legislatif dari DPR RI, Provinsi dan Kab/Kota.
Kemudian di tahun yang sama Pesta Rakyat akan digelar kembali di tanggal 27 November 2024 mendatang dalam memilih Gubernur, Walikota dan Bupati secara serentak di seluruh Indonesia.
Namun, Pertanyaannya, Siapakah Calon Pemimpin di Sumatera Utara, kedepannya!?!
Apakah kembali memimpin orang kuat dari kalangan Militer atau dari kalangan Cipil?
Mari kita simak baik baik tanggapan dari masing masing nara sumber.
Provinsi Sumatera Utara memiliki tanah yang luas yang terletak pada 1°- 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur dengan luas daratan berkisar 72.981,23 km2 dengan pembagian atas Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat dan Kepulauan Nias yang terbagi dalam 34 Kab/Kota dan juga merupakan representasi dari keragaman suku, adat istiadat baik yang menjadi penduduk asli maupun pendatang, baik dari Nusantara maupun negara jiran, yang semuanya menjadi masyarakat yang sangat egaliter, bangga sebagai masyarakat Sumut yang akrab dengan sebutan, "Anak Medan".
"Untuk Sumatera Utara yang seluas itu, maka sudah seharusnya pemimpin itu orang yang kuat dari kalangan militer, bukan sipil," ungkap Ketum DPP PJTSI Pusat, Nelly Simamora, A.Md di Medan, Selasa (16/4/24).
Jika PDI Perjuangan, pungkasnya, Mendukung Edy Rahmayadi, itu Seksi, diprediksi besar kemungkinan Edy Rahmayadi akan meraih Tahta Sumut 1 kembali, karena apa?
"Karena Sumatera Utara itu masyarakatnya sangat kuat dan cerdas, maka sudah seharusnya seorang pemimpin itu orang yang kuat dan cerdas juga! Dan semua Performa itu ada pada diri Edy Rahmayadi, yang Mantan Pangkostrad itu," urainya.
Diketahui, sebelumnya Edy Rahmayadi maju sebagai Balon Gubsu telah mendapat tiket dari Partai PKS dan kemudian beredar kabar para pengurus Partai PDI Perjuangan berkeinginan mendukung Edy Rahmayadi dan selanjutnya Edy Rahmayadi pun mendaftarkan diri menjadi Balon Gubernur Sumut di kantor DPD PDI Perjuangan Sumut, Jalan Jamin Ginting No.86, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara, 20135.
"Sekali lagi saya katakan jika Edy Rahmayadi didukung oleh Partai PDI Perjuangan bersama Koalisi Besarnya itu, maka itu akan menjadi "Seksi", bukan Edy nya saja yang menjadi seksi, partai pendukung nya pun akan menjadi seksi juga. Dan peluang untuk duduk di kursi Sumut 1 itu, bisa kembali dan melenggang," jelasnya mengakhiri.
Sementara terpisah, tanggapan dari Praktisi Hukum, Mazwindra, S.H., terkait Calon Pemimpin untuk Sumatera Utara, mengatakan idealnya ialah, sosok seorang yang mumpuni, cerdas dan dapat menguasai teritorial alam medan Sumatera Utara yang cukup luas dan heterogen.
"Packaging Edy Rahmayadi adalah sosok yang kuat dan cerdas yang selalu jargonnya, "Sumut Bermartabat", masih seksi seperti di Pilkada 2018 kemarin. Namun, jika partai yang kuat dan besar, sekelas PDI Perjuangan juga akan mendukung dan sama sama dengan Koalisi Perubahan mencalonkannya, Edy diprediksi akan menjadi sangat seksi, dan bisa skakmat, satu putaran dan duduk kembali selaku petahana," tandasnya.
Begitu juga dengan pernyataan Pengamat Ekonomi, Darmawan Sriyanto, S.E., M.Si., Ak., yang mengatakan hal senada, namun sedikit tolak ukur dalam memperkuat SDM guna mengelola SDA Sumut yang berlimpah.
"Kita sebagai Pegiat dan Pengamat Ekonomi, hanya menitipkan harapan yang besar bagi calon pemimpin Sumut adalah agar dapat memperkuat atau meningkatkan kualitas SDM masyarakat Sumatera Utara agar kedepannya mampu mengelola Sumber Daya Alam Sumatera Utara yang berlimpah untuk PAD Sumut, dan selanjutnya dapat digunakan untuk pembangunan besar agar Sumut Maju dan Sumut Bermartabat," harapnya.
Serta, kilasnya, segala pembangunan infrastruktur dan yang lainnya, baik yang kecil, menengah dan multiyears, dapat dilanjutkan kembali, jangan selalu setiap pemimpin yang berganti, pembangunannya menjadi jero to jero, jika selalu keadaannya jero to jero, maka Sumut tidak akan pernah maju hingga ke Indonesia Emas 2045.
"Jangan sampai Sumut gagal dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sutainable Development Goals (SDGs) untuk Indonesia 2030. Bahwa kita ingin di tahun 2030 nantinya keseluruhan yang 17 program pembangunan atau tujuan pembangunan berkelanjutan mulai dari tingkat kemiskinan, perubahan iklim, konservasi kelautan, daratan termasuk juga ketahanan panas menjadi sebuah perhatian utama bagi masyarakat Sumut," tutupnya.
[jtsi redaksi]
0 comments:
Posting Komentar