Batu Bara || Sejak terpilihnya pasangan Bupati Ir. H. Zahir, M.AP., dengan Wakilnya, H. Oky Iqbal Frima, S.E., menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batu Bara, periode 2018 - 2023, maka dengan seiring berjalannya waktu, tepatnya di tahun 2019, masyarakat Batu Bara umumnya dan kalangan pegawai, khususnya, mulai memperbincangkan sosok oknum yang diduga "Pangeran" pengatur Proyek dan Jabatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemkab Batu Bara.
Namun, jika seluruh proyek dan jabatan diduga dikendalikan oleh oknum Pangeran tersebut di Pemkab Batu Bara, mengapa kemudian ada laporan tindak pidana korupsi mantan Kadiknas Batu Bara tahun anggaran 2020 dan 2021 ke PTSP Kejati Sumut yang mengatasnamakan komunitas peduli (Kompi) kabupaten Batu Bara (?)
Maka dengan lahirnya dua narasi tersebut, memicu timbulnya berbagai asumsi dan pertanyaan, kok bisa ya (?)
Berpijak pada dua narasi itu, maka tim investigasi media ini pun bergerak melangkah menelusuri kebenaran dan keakuratan informasi yang masuk ke meja redaksi.
Selanjutnya dalam mengupas dan mendalami informasi itu, awak media ini mengkonfirmasi dua nara sumber yang memahami dan mengetahui hal terkait tersebut. Dua nara sumber dimaksud ialah, Tokoh Masyarakat Sumut yang juga Pj. Bupati Batu Bara tahun 2008, Drs. Syaiful Syafri, M.M., serta Aktivis yang juga Pengamat Hukum dan Pemerhati Kinerja Pemerintah kabupaten Batu Bara, M. Nurizat Hutabarat, S.H., yang berani mengungkap dan speak up di media ini.
Terkait hal itu, Syaiful Syafri mengatakan kepada media ini bahwa, ianya mengenal sosok OK Faizal pada tahun 2008, saat menjadi Pj. Bupati Batu Bara, dan hubungan silaturahmi itu tetap terjaga hingga saat ini, karena OK Faisal menganggapnya sebagai seorang abang.
OK Faizal sejak tahun 2019 oleh masyarakat Batu Bara disebut "Pangeran", begitulah informasi didapat dari pemberitaan di berbagai media (media online dan cetak) yang beredar di kabupaten Batu Bara serta melalui group whatsapp di Batu Bara, tetapi Syaiful Syafri tidak pernah mendengar langsung, orang memanggilnya dengan sebutan "Pangeran" secara langsung.
"Tentang OK Faizal yang mengatur semua proyek, itu saya tidak paham, saya hanya mengetahui semua melalui berita dari media online dan dari telepon para mantan-mantan pejabat yang telah nonjob, namun secara kasat mata, saya tidak pernah lihat," pungkas Wakil Ketua DPW Partai PKB Sumut ini, kepada wartawan, Sabtu (14/10/23).
Lanjut Syaiful Syafri, informasi adanya pengancaman terhadap para pejabat, "Tanya lah dinda sama pejabat yang merasa di ancam ya, saya ngak pernah dengar diucapkan adik saya OK Faisal suka mengancam, tapi ntar kalau ketemu saya tanya ya," ujarnya.
Tambah Syaiful, mengurai, adanya komunitas peduli (Kompi) kabupaten Batu Bara kemarin melaporkan mantan Kadiknas Batu Bara ke Kejatisu, "Itu hak Kompi lah, tetapi mereka perlu paham tentang Administrasi keuangan Pemerintah di daerah, jangan asal mendemo, nanti menyesal," ujar Ketua Dewan Penasehat KBPP Polri Sumut ini.
Mengenai adanya dugaan korupsi di Diknas Batu Bara tahun anggaran 2020 dan 2021, "Saya sepertinya tidak pernah mendengar apalagi mengetahui terkait dugaan korupsi itu, dan itu datang dari mana ya (?), yang jelas sampai hari ini saya tidak pernah mendengarnya, karena anggaran Diknas itu untuk sekolah seperti, dana bos, tunjangan profesi guru, itu masuk ke rekening sekolah, terkecuali biaya operasional aparatur, dalam bertugas satu tahun anggaran," tukasnya.
Selanjutnya, speak up menohok datang dari seorang Aktivis Muda, yang juga Pengamat Hukum dan Pemerhati Kinerja Pemerintah Pemkab Batu Bara, M. Nurizat Hutabarat, S.H.
Ijat, sapaan akrabnya, kepada awak media ini mengatakan sembari membuka fakta yang sebenarnya, bahwa komunitas peduli (Kompi) kabupaten Batu Bara itu, hanya diduga akal-akalan saja. Sangat berani mereka (Kompi, red) menggelar demo ke Kejatisu tanpa memegang data yang akurat terkait dugaan yang disangkakan mereka.
"Demo itu diduga hanya akal-akalan saja, mereka tidak beralasan dan juga tidak memiliki data yang akurat secuilpun. Buktinya dalam narasi mereka di Kejatisu meminta kepada kejati menyuruh hadirkan, Dokumen Kontrak, SP2D, KAK, RAB dan SPJ? Ada Apa?? Apa Mereka Tidak Memiliki Data??? sehingga menyuruh menghadirkan seluruh dokumen kerjasama, wah uda tidak benar ini," ungkap Bendahara DPC Ferari kabupaten Batu Bara ini.
Advokat lulusan Federation Advocate Republic of Indonesian (Ferari) ini juga mengatakan bahwa jika benar yang ingin disangkakan, jangan hanya gertak sambal, tunjukkan data-datanya.
"Kita tidak usahlah anggar jago, jangan karena hanya memiliki Data Anggaran Syrup, sudah merasa hebat dan berkoar koar sehingga menuduh ada penyimpangan, jika benar dan berani, Buktikanlah!" tegas pria berkacamata, yang juga membuka layanan konsultasi hukum di kantor Firmanya ini.
Sementara terpisah, mantan Kadisdikbud kabupaten Batu Bara, Dr. Ilyas Suharto Sitorus, S.E, M.Pd., juga mengungkapkan terkait hal anggaran yang dituduhkan itu, bahwa jumlah anggaran yang dimaksud itu adalah keseluruhan Pagu Diknas Batu Bara.
"Anggaran itu semua sudah termasuk biaya honor pekerja, pegawai, dana bos dan belanja barang dan jasa serta program kerja lainnya," jelasnya singkat.
Begitu juga, sesingkat pernyataan dari koordinator komunitas peduli (Kompi) kabupaten Batu Bara, Muhammad Safi'i, saat dikonfirmasi wartawan, perihal aksi demo yang digelar di Kejatisu kemarin, tentang adanya dugaan korupsi di Diknas Batu Bara, apakah sudah mengantongi data yang akurat mengenai indikasi tuduhan-tuduhan yang dimaksud.
"Iya benar, kita memiliki bukti bukti yang kuat dalam kita melaporkan hal dugaan korupsi tersebut," ujarnya.
Selanjutnya, media ini juga mengkonfirmasi sosok diduga oknum "Pangeran" Proyek dan Jabatan di Pemkab Batu Bara, yang isunya santer, hingga masuk ke meja redaksi media ini, yang mencuat ke permukaan terhitung dari tahun 2019 sampai sekarang.
Oknum yang diduga "Pangeran" Proyek dan Jabatan itu tidak lain adalah merupakan adik kandung dari Bupati kabupaten Batu Bara, Ir. H. Zahir, M.AP.
Saat dikonfirmasi via selular, H. OK. Faizal, S.E., M.AP., dalam hal ini mengatakan bahwa isu itu tidak benar, mungkin saja karena kenal dan merupakan sahabat, jadi bisa saja orang tersebut menggunakan nama dan itu berlangsung terus hingga membentuk nama sebutan.
"Khi.. khi.... Ah, kata siapa itu, itu tidak benar," jawab OK Faizal dari ujung horn telepon genggamnya, sepertinya kaget mendengar pertanyaan awak media ini.
OK Faizal juga mengatakan banyak hal terkait nama yang diisukan, yang menjadi semacam gelaran kepada dirinya dan juga giat di Batu Bara.
"Benar saya baru tahu ini, hal gelaran nama lain kepada saya, yakni Pangeran. Dan juga sebagai Pengarah atau Pengatur proyek proyek yang ada di Batu Bara serta Jabatan, mana lah mungkin itu, saya tidak di pemerintahan, bagaimana saya melakukan itu, jadi itu tidak benar, saya orang Ikadin," terangnya.
Hal pertanyaan berikutnya juga masih disangkal oleh OK Faizal, terkait adanya komunitas peduli (Kompi) yang isunya diduga bahwa, Kompi menggelar demo ke Kejatisu kemarin atas perintah atau suruhan dari Pangeran atau OK Faizal.
"Oh, masalah demo itu saya tidak tahu menahu, memang benar koordinator demo itu, Muhammad Safi'i itu adik kita dan juga anggota saya, tapi saya tidak diberitahu olehnya bahwa dia akan menggelar demo ke Kejati kemarin," tambahnya.
Terakhir, terpisah, awak media ini juga mengkonfirmasi Bupati Kabupaten Batu Bara, H. Zahir.
H. Zahir berulang kali dikonfirmasi melalui sambungan whatsapp dan pesan singkat whatsapp, tidak satupun mendapat jawaban, walau nada telepon berdering dan tanda whatsapp centrang dua, diketahui dan dibaca, sampai berita ini tayang, awak media ini tidak mendapatkan jawaban sama sekali.
[jtsi put]
0 comments:
Posting Komentar