MEDAN || jtsi.or.id ||
Melihat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berpidato adalah hal yang biasa. Namun melihat Edy Rahmayadi membaca puisi adalah kesempatan langka. Apalagi puisi yang dibacakannya itu karya sastrawan legendaris nasional Chairil Anwar.
Diiringi alunan gitar akustik, puisi berjudul Diponegoro itu dibacakannya dengan khidmat. "Maju, serbu, serang, terjang," ucap Edy Rahmayadi saat membacakan puisi pada kegiatan ‘Anak Cucu Pahlawan Baca Puisi Perjuangan, Malam Renungan Kemerdekaan ke-77 RI’ yang diselenggarakan DHD’45 di Gedung Juang ‘45, Jalan Pemuda, Medan, Selasa (16/8) malam.
Edy mengapresiasi malam renungan yang diisi dengan kegiatan positif seperti pembacaan puisi tersebut. Pembacaan puisi perjuangan mengingatkan semangat juang para pendahulu dan merenungkan perjuangan untuk di masa kini.
"Peran para pendahulu kita memperjuangkan bangsa telah selesai, sekarang peran kita mengisinya dengan memperjuangkan cita-cita bangsa kita ini yaitu kesejahteraan, " kata Edy, usai acara.
Edy juga berjanji akan merenovasi Gedung Juang 45. Menurutnya gedung tersebut memiliki nilai yang sarat makna perjuangan dan perlu terus dijaga. "Tempat ini bagus, perlu dipertahankan hingga anak cucu kita ke depan, ada benda sejarah yang harus kita jaga, untuk masa depan anak-anak kita," kata Edy.
Tidak hanya membacakan puisi, Edy juga menyanyikan Indonesia Pusaka. Ia bahkan mengajak Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting bernyanyi bersamanya dengan kompak. Nyanyiannya itu disambut para hadirin yang serentak menyanyikan lagu tersebut.
Ketua Umum Badan Kejuangan DHD 45 Sumut M Hasyim mengatakan, acara tersebut diselenggarakan untuk mengisi kegiatan sembari menunggu renungan suci. Secara bergantian para peserta membacakan puisinya, mulai dari anak-anak pejuang, Gubernur Sumut, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, sastrawan dan lainnya.
"Acara ini kami selenggarakan untuk mengisi kegiatan sewaktu menunggu renungan suci pada pukul 24:00 WIB nanti, malam seperti ini lebih baik diisi dengan kegiatan positif seperti ini," kata Hasyim.
(jtsi put)
0 comments:
Posting Komentar