“Pada umumnya, bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat itu seperti beras, gula dan minyak makan. Oleh sebab itu, pemerintah harus bisa memastikan ketersediaan maupun stok bahan-bahan pokok tersebut,” katanya.
Selain itu, Butong juga menyarankan agar Pemko Medan melakukan survei terhadap 151 titik pasar murah yang digelar selama bulan Ramadhan tersebut.
“Dari amatan kita, pasar murah tersebut sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Meski begitu, Pemko Medan tetap harus melakukan survei agar mengetahui jumlah barang yang ada. Sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat terus ada dan tidak sempat kosong,” ucapnya.
Butong juga mengungkapkan, bahwa sampai saat ini dirinya masih menerima keluhan masyarakat terkait harga minyak goreng curah.
“Masyarakat lebih butuh minyak goreng curah ketimbang minyak kemasan yang harganya cukup tinggi. Untuk itu, diharapkan Pemko bisa kembali menggelar operasi minyak curah dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya.
Lanjutnya, dirinya juga mendorong OPD terkait (Dinas Ketapang dan Disperindag) termasuk BPOM agar melakukan pemeriksaan dan pengawasan bahan-bahan maupun makanan yang beredar menjelang Lebaran Idul Fitri.
“Cek juga tanggal batas waktu edarnya, sehingga semua makanan yang beredar dipastikan steril dan masyarakat tetap aman mengkonsumsinya,” pungkas politisi Partai Gerindra ini.
Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Medan Emilia Lubis mengatakan, bahwa stok 12 bahan pokok di Kota Medan masih aman dalam waktu 2 bulan ke depan. “Jadi semua bahan pokok kita pastikan ketersediaannya aman,” ucapnya.
Untuk minyak curah, Emi mengaku bahwa dirinya siap mendekatkan distributor bila memang masyarakat membutuhkan minyak goreng curah.
“Saya juga sudah pesan pada camat untuk menghubungi saya jika membutuhkan minyak curah, saya akan fasilitasi. Sekarang tinggal kesiapan para camat nya,” tandasnya.(jtsi bahren)
0 comments:
Posting Komentar