JURNALIS TEAM SERGAP INDONESIA || Medan _ Universitas Sumatera Utara seperti tercoreng dengan adanya temuan dugaan Self Plagiarism oleh rektor terpilih. Menindaklanjuti masukan masyarakat melalui isu di medsos dan/atau saluran elektronik, USU kemudian membentuk Tim Investigasi yang tertuang dalam SK Rektor No 2846/UN5.I.R/SK/TPM/2020. Dari hasil Tim Investigasi Uji Similaritas/Kemiripan Dokumen di dua aplikasi, empat dari lima jurnal Dr Muryanto Amin SSos MSi diantaranya, 1. Relasi Jaringan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara, pada Jurnal Komunitas. Desertasi dengan judul Kekuasan dan Politik Lokal (Studi tentang peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2013), Turnitin 79% dan Plagiarism CheckerX 90%,
2. A New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra, pada jurnal Man In India (A New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra Year 2013, pada jurnal The Social Sciences), file pdf scanned, Plagiarism CheckerX 88%, 3. New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor of Election of North Sumatra In 2013 pada International Journal of Sientific Research and Management (USRM), (A New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra Year 2013 pada jurnal The Social Sciences, file pdf scanned, Plagiarism CheckerX 91%, 4. New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra in 2013 pada International Journal of Sciencific, (A NEW PATRONAGE NETWORKS OF PEMUDA PANCASILA IN GOVERNOR ELECTION OF NORTH SUMATRA, pada jurnal Man In India, Turnitin 72% dan Plagiarism CheckerX 74%.
Penjelasan diatas menunjukkan adanya kemiripan yang tinggi diantara kedua dokumen yang di uji dengan menggunakan aplikasi (software) dan perhitungan secara manual. Begitu juga penggunaan artikel diatas untuk mendapatkan bantuan insentif publikasi ilmiah dari USU dan pengajuan usulan kenaikan pangkat dan jabatan ke Guru Besar dapat dinyatakan sebagai perbuatan yang melanggar etika keilmuan dan integritas moral.
"Semestinya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Plt Sekjen Kementrian Pendidikan Tinggi, jangan terburu-terburu menggelar acara Pelantikan Rektor USU, selesaikan dahulu hal-hal yang sudah menjadi isu publik terkait dugaan self plagiarism, harusnya pihak menteri membatalkan hasil tim investigasi USU terlebih dahulu, begitu juga SK Rektor No : 82 UN5.1.R/SK/KPM/2021, terkait Sanksi Self Plagiarism, juga di batalkan, barulah boleh mengeluarkan Surat Kemendikbud untuk pelantikan rektor," papar Pengamat Pendidikan Tinggi Sumatera Utara, Yonge Sihombing SE MBA di Medan, Kamis (28/1/2021).
Yonge juga menyayangkan Pernyataan Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementrian Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang mengatakan bahwa di Indonesia tidak mengenal adanya Self Plagiarism.
"Mengapa Plt Sekjen Kementrian Pendidikan Tinggi RI mengeluarkan pernyataan seperti itu, Plt Sekjen itu kan alumni Universitas Gajah Mada (UGM), jelas di dalam buku Pedoman UGM, disitu sudah sangat gamblang bahwa plagiarism atau self plagiarism itu menjadi pengalihan tugas di UGM ketika ada penulisan tugas akhir termasuk disertase," pungkasnya.
Disamping itu, masih kata Yonge, UGM itu sangat skrip atau tegak lurus dalam hal penegakan plagiarism atau self plagiarsm, tetapi alumni UGM yang menjabat sebagai pejabat publik tidak menganulir apa yang selama ini UGM terapkan dan itu tidak sesuai dengan self dan komitmen dari UGM itu sendiri, harusnya alumni UGM itu memiliki Self of Belonging dan dapat juga tegak lurus dalam hal penegakan plagiat atau self plagiarsm.
"Kita harapkan dalam hal ini UGM berbicara terkait adanya dugaan plagiarsm dan self plagiarsm di tubuh Universitas Sumatera Utara dalam hal pemilihan rektor kemaren, ini bisa menciderai atau bisa menjadi presenden buruk kedepannya dalam dunia pendidikan tinggi di Sumatera Utara," tukasnya sambil menutup jumpa persnya. (nelly simamora)
0 comments:
Posting Komentar